salam persahabatan

kau yang mencoba mendamaikan amarah menyembunyikan bulir-bulir cemas pada jejakku menunggu salam dari kejauhan, jangan menyerah menetak jarak hingga pupus menyimak hitungan almanak, sekejap matamu nanap dilepur umur berbilang ganjil genap mesti bertahan katamu saat jerih menyelinap di sela buku-buku jemari dan pijar kandil yang lindap selagi jalan belum sampai di ujung, merah birumu membebat hasrat hingga pepat bila usai tafakur di tengah hiruk yang mengucilkan itu cukupkah busur pelangi pada penghujanmu kaulah sahabatku.........